Desa Margotuhu Kidul merupakan central pembenihan lele yang terkenal di daerah Kabupaten Pati sekitarnya. Yang berminat membeli bibit lele bisa langsung datang ke desa Margoyoso, Kab. Pati untuk info selanjutnya dapat menghubungi nomor 081219484609

Tempat pembelajaran pembenihan lele ini didirikan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai pembelajaran pembenihan lele, pembelajaran ini tidak dikhususkan untuk kalangan tertentu maupun umur tertentu, jadi siapapun yang mau belajar mengenai pembenihan lele dapat berkunjung di tempat ini. Ketua dari tempat pelatihan ini yaitu Pak Jumadi. Pak Jumadi merupakan seoarang petani benih lele sekaligus ketua dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Margatama. Beliau sudah lama berkecimpung dalam dunia pembenihan lele ini. Beliau juga sudah sering diundang di berbagai acara untuk memberi pelatihan mengenai pembenihan lele, mulai dari dinas pemerintah provinsi, kabupaten, sampai pada lembaga pemasyarakatan pernah beliau jalani. jika ingin belajar pembenihan lele, Anda bisa menghubungi Bapak Jumadi 081219484609

PROFIL UNIT PERIKANAN RAKYAT “ MARGO MENO ” DATA ORGANISASI KELOMPOK Nama Kelompok : “UPR” MARGO MENO Alamat Sekretariat : Desa Margotuhu Kidul Desa : Margotuhu Kidul Kecamatan : Margoyoso Kabupaten : Pati Provinsi : Jawa Tengah Tahun berdirinya : 18 Mei 2010 • Nomor SK pembentukan :18 stkhj/VII/2009 Sejarah terbentuknya : VISI DAN MISI Visi : Memberdayakan anggota untuk meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan keluarga Misi : • Menjaga kestabilan harga hasil pembenihan budidaya terhadap labilnya harga pasar. • Bersama menyelesaikan masalah khususnya yang berkaitan dengan pembenihan budidaya. • Memperkuat persatuan antar anggota demi tercapainya tujuan dan kemakmuran bersama. • Siap bersaing dengan produk lain daerah dengan pegangan sertifikat C.P.I.B TUJUAN • Menjaga atau bahkan Mendapatkan kenaikan harga jual benih ikan lele • Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dengan mengikuti sertifikasi C.P.I.B • Mendorong partisipasi masyarakat desa dalam pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan FUNGSI DAN MANFAAT Sebagai wadah proses pembelajaran, tukar pengalaman demi menyelesaikan permasalahan yang dihadapi khususnya anggota dan masyarakat pada umumnya. • Wahana tukar pendapat dan pengalaman tentang penyakit pada benih ikan lele • Unit pengendali harga jual hasil produksi pembenihan ikan lele • Unit produksi pembenihan budidaya ikan sebagai penyangga ekonomi Kabupaten Pati • Unit jasa penunjang kerjasama dalam hal pinjaman permodalan • Organisasi kegiatan bersama melalui pertemuan rutin selapanan • Kesatuan swadaya dan swadana kegiatan gotong royong dalam pelestarian lingkungan STRUKTUR KELOMPOK NO JABATAN NAMA ALAMAT PENDIDIKAN TERAKHIR 1 KETUA JUMADI MARGOTUHU KIDUL SLTA 2 SEKRETARIS MOCH. MASRUKHAN MARGOTUHU KIDUL SLTA 3 BENDAHARA IMAM MABRURI MARGOTUHU KIDUL SLTA SEKSI – SEKSI SLTA 4 PEMASARAN MAHFUD MARGOTUHU KIDUL SLTA 5 HUMAS MOCH. KHARIS MARGOTUHU KIDUL SLTA 6 PERMODALAN WIWIK ZULAIKHAH MARGOTUHU KIDUL SARJANA 7 ANGGOTA MUSNADI MARGOTUHU KIDUL SLTP 8 ANGGOTA SITI ROSIDAH MARGOTUHU KIDUL SLTA 9 ANGGOTA TUTI MAFRUHATUL U MARGOTUHU KIDUL SLTA 10 ANGGOTA MOCH ISMANU MARGOTUHU KIDUL SLTA 11 ANGGOTA AH. FADLI MARGOTUHU KIDUL SLTA 12 ANGGOTA ALI KHUMAIDI MARGOTUHU KIDUL SLTA STRUKTUR ORGANISASI UPR “MARGO MENO” NORMA KELOMPOK Aturan yang berlaku dalam kelompok • Anggota wajib mengikuti pertemuan • Anggota wajib menjalankan keputusan kelompok Sistem pengambilan keputusan dalam kelompok • Musyawarah untuk mufakat • vooting Kearifan lokal yang berlaku di masyarakat • Dengan kegiatan keagamaan • ( Rebana, tahlilan dan gotong royong membersihkan lingkungan dsb ) KEANGGOTAAN KELOMPOK Pada awal terbentuk sampai sekarang berjumlah 12 orang dengan penghasilan anggota kelompok antara Rp 800.000 sampai Rp 3.500.000 / bulan KegiatanEkonomi usaha yang dilakukan bersama kelompok Jenis usaha yang dikembangkan adalah pembenihan ikan lele budidaya dengan system kolam terpal dan kolam permanen ( bak semen ). Kapasitas produksi mencapai 2,5 juta ekor benih / bulan dengan ukuran yg bervariasi mulai ukuran 1-2cm sampai dengan ukuran 5-7cm. Hasil produksi mudah dipasarkan Untuk pemasaran produk dipasarkan wilayah Lokal pati, rembang, kudus, jepara demak bahkan semarang. Keinginan untuk mengembangkan usaha sangat memungkinkan karena kegiatan tersebut menguntungkan serta memiliki peluang pasar yang masih sangat luas. SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana dalam melakukan pengiriman benih anggota kelompok untuk sementara ini masih menggunakan wadah jurigen dengan alat angkut sepeda motor, dan menggunakan mobil sewa untuk pengiriman dalam jumlah besar atau luar kabupaten. Sarana Produksi NO NAMA BARANG JUMLAH (UNIT) STATUS KEPE MILIKAN DIPER OLEH DARI TAHUN KONDISI SEKA RANG PAKAN PRIMA FEED 2 TON KERJASAMA PIHAK SWASTA 2010 2012 SUMBER DANA KELOMPOK TAHUN MODAL PEMERINTAH SIMPANAN ANGGOTA PIHAK KETIGA PUSAT*) DAERAH*) BANK PERORANGAN / SWASTA 1 100 JUTA - 10 JUTA BKK ** Sharing dan pengarahan oleh PPL dan tim dari BKKI Tanjung Mas Semarang ** PENDAMPINGAN Pihak - pihak yang memberikan pendampingan terhadap kelompok saat ini adalah : 1. Penyuluh Perikanan : Dengan kunjungan kepada anggota kelompok minimal 1 s/d 3 kali dalam sebulan dan selalu menghadiri undangan saat pertemuan atau rapat anggota kelompok. 2. Kementrian Kelautan dan Perikanan Kab. Pati : Dengan kunjungan minimal 3 bulan sekali dengan memberikan wawasan dan saran – saran. 3. BKKI Tanjung Mas Semarang : Dengan kunjungan kepada anggota kelompok minimal 3 bulan sekali dengan kegiatan pemeriksaan kualitas air dengan Mini Lab dan pengambilan sampel benih ikan lele. ** Photo Pemeriksaan kualitas air oleh tim BKKI Tanjung Mas Semarang **

KARAKTERISTIK DESA MARGOTUHU KIDUL 3.1. Wilayah Administratif Desa Margotuhu Kidul Desa Margotuhu Kidul merupakan salah satu dari Desa di Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Adapun batas administatif Desa adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kecamatan Tayu Sebelah Timur : Laut Jawa Sebelah Selatan : Desa Margoyoso Sebelah Barat : Desa Semerak Jarak antara Desa Margotuhu Kidul dengan pusat pemerintahan Kecamatan Margoyoso sekitar ± 5 km. Jarak Desa Margotuhu Kidul dengan pusat pemerintahan Kabupaten Pati sekitar ± 25 Km. Jarak Desa Margotuhu Kidul dengan pusat pemerintahan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ± 110 Km. Desa Margotuhu Kidul memiliki luas wilayah 180,925 Ha. Wilayah didominasi oleh area pertanian dan pertambakan dengan luas tanah sawah irigasi mencapai : 68,605 Ha sedangkan untuk areal pertambakan dengan luas 79,697 Ha luas areal permukiman mencapai 27,605 Ha. 3.2. Geografi Desa Margotuhu Kidul Wilayah Desa Margotuhu Kidul memiliki seluruh wilayah datar dengan luas 180,925 Ha karena Desa Margotuhu Kidul termasuk daerah pantai dengan ketinggian tanah diatas permukaan laut (dpl) 5 m. Suhu udara rata - rata mencapai ± 20 º C. 3.3. Kondisi Kependudukan Desa Margotuhu Kidul Jumlah penduduk Desa per Desember 2013 adalah 1.592 jiwa dengan jumlah 519 Kepala Keluarga. Adapun jumlah penduduk laki-laki sebanyak 782 jiwa dan perempuan 810 jiwa. Sebagian besar penduduk Margotuhu Kidul bermata pencaharian budidaya pembibitan lele dengan total 204 orang. Kemudian diikuti oleh pertanian 161 orang. Mayoritas penduduk Margotuhu kidul beragama Islam yaitu 1.588 jiwa. 3.4. Identifikasi Tata Ruang Wilayah Margotuhu Kidul Identifikasi tata ruang wilayah Desa Margotuhu Kidul ini dilakukan untuk melihat pola pemanfaatan ruang dan identifikasi jaringan air bersih, jaringan listrik, sanitasi dan jaringan sampah yang ada di wilayah ini. Desa Margotuhu Kidul memiliki luas 180,925 Ha, sebesar 27,605 Ha dari luas wilayahnya merupakan area terbangun (permukiman). Berdasarkan hasil pemetaan swadaya yang dilakukan diketahui bahwa pemanfaatan area terbangun di wilayah Margotuhu kidul didominasi untuk rumah tinggal, Selanjutnya diikuti dengan pemanfaatan lahan sebagai toko/ warung, industri rumah tangga, pendidikan dan fungsi-fungsi lain. Penggunaan lahan : TABEL 01. STATUS LAHAN LAHAN LUASAN (Ha) Industri 0,32 Sawah 68,605 Pemukiman 27,605 Fasilitas Umum 1,47 Ruang Terbuka Hijau 0,82 Tambak 79,697 TABEL 02. PERUNTUKAN LAHAN TERBANGUN LAHAN TERBANGUN LAHAN (Ha) Rumah tinggal 4,39 Rumah usaha 22,61 Kantor 0,6 Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rata – rata luas pekarangan kurang lebih 420 m2, namun kondisinya banyak yang belum dimanfaatkan secara maksimal.